Tulisan ini di ikut sertakan untuk mengikuti lomba blog "Terios 7 Wonders - Hidden Paradise" Jelajah 7 Keajaiban Nuasantara (Sawarna - Kinahrejo - Tengger - Plengkung - Sade Rambitan - Dompu - Pulau Komodo)
berhubung dari 7 destinasi yang disebutkan kalau hanya sawarna yang pernah gw kunjungi.
so.. i'll tell you how wonderful Sawarna..
***
Siapa sangka kalau ini merupakan touring
pertama yang memacu adrenalin bersama teman-teman dari PEGASUS (Komunitas Pulsar 135ls). Menuju Sawarna Surga Tersembunyi di Ujung Banten, sebuah desa yang terletak di
kecamatan bayah, kabupaten lebak dengan
pantai sepanjang kurang lebih 70 kilometer yang memiliki keindahan luar
biasa, pasirnya yang putih, deburan ombak yang dahsyat dan karang besar di
beberapa tempatnya.
Sabtu pukul 02.30 wib dini hari kami semua start dari
cijantung menuju sawarna. Dalam perjalanan dengan kondisi jalanan yang lenggang
kami semua memacu kecepatan dalam batas wajar dan tetap memperhatikan
keselamatan. Memotong jalan menuju sukabumi dengan kondisi jalan yang sempit,
licin serta berkelak-kelok naik turun bukit layaknya ninja hatori. Setelah
keluar dari jalan tikus kami kembali dipertemukan dengan jalan besar menuju
sukabumi yang berhadapan langsung dengan truk-truk segede gaban dan kontainer
yang berlenggok di jalan yang siap mencium kami apabila lengah saat berkendara.
Pukul 04.30 wib kami beristirahat sejenak dan
melaksanakan sholat shubuh di sebuah Pom Bensin. Sekiranya cukup Pukul 05.00
wib kami mulai tarik kopling dan gas kembali menuju sawarna *uhuuuy.. track jalanan yang akan kami
lalui kali ini harus dengan konsentrasi penuh, pasalnya daerah yang bernama Cikidang tersebut
agak sulit dilalui saat malam hari. Turunan terjal, tikungan yang tajam serta
kiri kanan tebing dan jurang yang curam dialasi oleh jalanan yang sedikit
berpasir dan tidak semulus jalan tol. Walau ada beberapa diantara kami yang
mengalami trouble dan salah jalan akan tetapi tidak mengurangi keceriaan perjalanan ini. Ketika
matahari mulai terbangun memancarkan cahayanya barulah terlihat dengan jelas
pemandangan alam yang menyejukkan mata dan pikiran. Sungguh indah ciptaan-Mu tuhan.
Sarapan pagi di pinggir pantai dengan mie goreng super
buatan ibu-ibu penjual, walau di bibir pantai telah tercemari oleh
mereka-mereka yang tidak sadar akan arti menjaga kebersihan lingkungan. Oo..oow
tunggu dulu kita belum sampai sawarna, karena masih sekitar 7 kilometer lagi perjalanan yang harus
ditempuh dengan jalanan yang rusak. Tapi justru kenikmatan disini, berasa
adventure-nya cuuuy.
Untuk sampai
di Sawarna akan melalui sebuah jembatan gantung, disini
jantung mulai berdendang mengiramakan rasa takut jeblos ketika melewati
jembatan gantung tersebut hihihi… tapi bukan petualang kalau tidak bisa
menaklukannya, dan kami semua-pun berhasil-berhasil-horeeeee *ala dora explorer x))) *tenang aja jembatannya aman kok
Welcome to Desa Sawarna
Jembatan Gantung
Tantangan belum berakhir sampai disini, setelah itu
melewati jalan sempit yang hanya muat satu motor saja, dari kejauhan sudah
terlihat birunya laut. Untuk sampai Pantai Ciantir dikenakan biaya masuk sekitar Rp.3.000, ini merupakan pantai andalan
sawarna yang berpasir putih dan ombaknya yang eksotis serta berjejernya pohon
kelapa yang nyiur melambai. untuk menikmati walau hanya sampai pada bibir pantai kami harus berjalan diatas pasir tersebut, Kebayang
donk gimana susah dan beratnya bawa motor yang udah berat ini, dengan sekuat
tenaga dan berkat bantuan dari warga sekitar dan juga para rider dari komunitas
lain yang sudah lebih dulu sampai disini akhirnya sampe jugaaa ciiinttt :D dan
walau ada beberapa diantara kami yang sempat tiduran bareng sama motornya
hihihi..
masuk ke pantai ciantir
Di sebuah gubuk kecil ada sebagian yang tiduran karena
lelahnya selama perjalanan sibuk dan ada yang sibuk bawa motornya mendekati
bibir pantai, ada yang asik bercanda dan lari-lari ala Baywatch dan tentunya
narsis all the time.
Setelah itu kami mencari penginapan yang kebetulan tempatnya tidak jauh dari pantai, setelah tawar menawar yang
cukup alot akhirnya per-orang dikenakan biaya Rp.50.000,- include sarapan pagi dan malam.
Padahal biasanya per-orang dikenakan biaya sekitar Rp.100.000,-/orang. Beuh Sadis
kan yang nawar hihihih.. (iya penginapannya disewakan bukan per-rumah tetapi per-orang)
Sore harinya kami semua bergegas menikmati pantai
ciantir hingga matahari terbenam.
Oiya touring kali ini terdapat 2 kloter loh,
dikabarkan ada 4 rider yang akan menyusul menuju sawarna dari Jakarta pukul
08.00 wib plus yang solo riding dari balaraja bersama anaknya, dan salah
satunya ada yang saya nantikan *eh malah
curhat hahaha
Pagi harinya setelah sarapan dan packing kami semua
menuju Tanjung Layar yang berjarak sekitar 1 kilometer ke arah kiri dari pantai ciantir,
lagi-lagi perjalanan yang kami lalui cukup menantang dan adventure sekali.
Walau sedikit khawatir melanda takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Tanjung layar merupakan 2 buah batu tinggi yang berbentuk menyerupai layar.
Didepannya terdapat karang panjang seperti tembok sebagai pemecah ombak. Saat
kami kesana laut sedang surut, sehingga bisa bermain hingga ke dua batu tersebut.
Selain tanjung layar ada beberapa wisata yang bisa
dinikmati di sawarna diataranya :
- Lagoon Pari yang merupakan teluk ½ lingkaran berpasir sangat halus.
- Goa Lalay, untuk menuju goa kita harus menyusuri sawah-sawah serta menyebrang
sungai melewati jembatan gantung, yang didalamnya terdapat aliran sungai.
- Karang Bokor merupakan semacam batu ditengah lautan seperti Tanah Lot yang ada di
Bali.
- Pulau Manuk berlokasi di depan gerbang masuk desa sawarna sebelum Hutan Lindung.
Karang Bokor - Pict From Google
Lagoon Pari - Pict From Google
Pulau Manuk - Pict From Google
Goa Lalay - Pict From Google
Berhubung keterbatasan waktu sayangnya kami semua
belum menjelajahi tempat tersebut, awal mulanya setelah dari Tanjung Layar mau
mampir sebentar ke Goa Lalay karena salah jalan akhirnya gak jadi
deh..huuhuhu..
Jakarta I’m
Coming
Perjalanan pulang-pun lebih memacu adrenalin dibanding
perginya. Kenapa eh kenapa karena kita sempet salah jalan dan akhirnya
menemukan jalanan yang rusak dan berkelok-kelok, turun naik dengan keadaan
jalan yang rusak. Walau udah pakai gigi satu dan menginjak rem tetep aja gak sulit
untuk dikendalikan dan hampir aja ndolosor, pasalnya kiri kanan itu jurang yang
cukup curam.
Rute yang kami lalui adalah Malingping-Gunung Kencana-Rangkas
Bitung-Tigaraksa-Tanggerang-Jakarta.
Perjalanan Pulang
Selama perjalanan pulang tidak semulus yang
diharapkan, ada yang ban-nya kurang angin, ada yang baut-nya lepas, ada yang
jatuh saat dikecepatan 100 km/jam, ada yang stangnya bengkok dan gak bisa
jalan, ada yang trouble motornya mati Dan ada yang masih sempet-sempetnya main kartu
sewaktu salah satu motor rider sedang diperbaiki, eh dasar yaaaa…bukan pada bantuin malah pada cekakak cekikik hahaha..
Alhamdulillah saya sendiri-pun sampai rumah dengan
selamat. Touring kali merupakan touring yang fun banget. Banyak cerita dan tawa
yang tersimpan di sawarna.
Dan Aku Pasti Kembali Lagi…
Label: Pegasus, The Story Goes, Travelling